Apa yang diharapkan oleh Imah ternyata memang menjadi kenyataan. Karena pada saat yang hampir bersamaan, Dolly pun belum bisa memejamkan kedua matanya. Ingatannya terus saja melayang pada gadis manis bernama Nur Halimah atau lebih akrab dipanggil Imah yang baru beberapa jam lalu dijumpainya di teras rumah Bang Muhadi "Imah," desis Dolly menyebut nama gadis
itu.
Entah mengapa, pertemuannya dengan gadis itu di teras depan rumah bang Muhadi tak bisa sekejap mata pun dapat dilupakan oleh Dolly Bayangan wajah Imah, senantiasa terus membayang dalam pikirannya. Seakan mele kat kuat di kelopak matanya. Sehingga membuat Dolly jadi tak bisa tidur. Perasaannya pun tak bisa tenang. Jiwanya selalu ingin bisa selalu bersama dengan gadis manis itu.
"Imah... Mungkinkah aku bisa mendapat kan dirimu dan cintamu? Entah mengapa,meski aku baru bertemu dan ngobrol dengan mu, aku merasa bahwa aku menyukaim Bahwa aku menginginkan dirimu, desa Dolly
Meski tadi di teras depan rumah bang Muhadi dia sudah melihat bagaimana Ima mau menemaninya ngobrol, namun Dolly belum yakin kalau gadis itu akan bisa dan mau menerima cintanya. Boleh saja Imah mau menemaninya ngobrol, karena gadis itu hanya ingin berteman dan bersahabat dengannya, lak lebih. Padahal, Dolly berharap lebih dan sekedar teman atau sahabat. Dia berharap akan bisa mendapatkan cinta dari gadis manis itu. Masalahnya, apakah gadis itu mau menerima dirinya?
"Dolly, kau jangan terlalu berlebihan dalam berharap. Sudah diterima menjadi teman saja kau harus bersyukur. Kau harus sadar siapa dirimu dan siapa Imah. Kamu hanya anak kampung yang baru di Jakarta. Selain itu, kau hanyalah anak orang tak punya Sedangkan Imah, dia dari keluarga cukup berada. Dia gadis kota yang punya pandangan lebih luas dibanding dirimu Jadi, buang harapanmu yang berlebihan itu," tutur hati kecil Dolly berusaha mengingat-kan dirinya agar jangan terlalu berlebihan dalam berharap Tapi, jika memang Imah hanya cuma ingin berteman saja dengan dirinya, kenapa gadis itu menunjukkan sikap kagum padanya?Imah sendiri yang mengatakannya, kalau dia kagum pada Dolly Bukankah rasa kagum itu merupa-kan awal dari cinta?
Aku harus mencoba!" tegas Dolly, "Apa pun yang nanti akan kuterima, akan kuterima dengan lapang dada. Bila memang ternyata Imah cuma ingin berteman dan bersahabat denganku, tak mengapa. Yang penting aku harus mencoba meraih harapanku.
Dolly terdiam dengan mata menerawang jauh. Lalu tiba-tiba dia bangun dari rebahan nya Melangkah ke meja yang ada di kamar itu. Kemudian setelah duduk, dia pun menge luarkan sebuah buku tulis dan sebatang bol poin. Setelah itu, dengan segenap hasrat dan perasaan yang ada, Dolly pun menulis surat yang akan dia berikan pada Imah besok malam, saat gadia itu ikut bergabung dalam vocal group yang dibim-bingnya
Dear Imah,
Terlebih dulu aku ingin minta maaf sebe lumnya, karena aku telah lancang menulis surat ini. Namun bagaimana juga, aku memang harus menulisnya. Karena bila tidak, maka aku akan terus merasa tersiksa oleh perasaan yang ada dalam hatiku. Imah,
Entah mengapa, setelah bertemu dan ngobrol denganmu, aku tak bisa tidur. Pikiran ku terus saja melayang jauh. Selalu saja teringat kepadamu. Belum pernah sebelum ini aku merasakan hal seperti ini Sehingga aku pun bertanya-tanya pada diriku sendiri, apakah yang kurasakan ini yang namanya cinta? Aku tak tahu, dan juga aku tak yakin kalau benar aku jatuh cinta padamu, kau akan mau menerima cintaku Maklumlah, kusadari apalah diriku ini. Aku hanyalah anak kampung yang miskin dan kampungan Sedangkan dirimu seorang gadis kota yang tentunya memiliki wawasan dan pandangan yang jauh lebih luas dibanding diriku.
Sekali lagi maafkan aku, Imah. Bila kau anggap tindakkanku ini terlalu berlebihan Sungguh aku tak bermaksud begitu, Aku hanya ingin mencurahkan segala keresahan yang ada dalam hatiku saja. Kalau pun memang kau tak bisa menerima cintaku, aku memaklumi. Aku hanya berharap kiranya kau mau memaafkan sikapku dan masih tetap menerimaku sebagai temanmu.
Yang selalu mengingatmu Dolly Suherman
Sesaat dibacanya surat itu untuk memasti kan, apakah kata-kar nya ada yang salah atau udak Setelah dira tak ada yang salah dan culup, Dolly pun melipat surat itu. Kemudian memasukkannya ke dalam amplop. Lalu menyimpannya di dalam bulau Memasukkanbuku itu di dalam laci meja, baru kemudian dia bangun dari duduknya Kembali ke ranjang untuk tidur
Direbahkan tubuhnya di ranjang. Dipe luk-nya guling. Kemudian sambil membayang kan wajah Imah, Dolly pun berusaha untuk meme-jamkan kedua matanya.
"Selamat malam, Imah Semoga aku hadir dalam mimpimu," desah Dolly Dan akhirnya ketika jam menunjukkan angka satu dinihari, Dolly akhirnya terlelap dalam mimpi.